Duhai jasad yang muda perkasa ,
jangan sombong dan juga bangga , engkau dirawat engkau dijaga, dengan nutrisi
yang terencana , dibasuh dilulur dengan dengan seksama , agar tumbuh kekar
berwibawa.Tegak kokoh tak kalah rupa , ke mana pergi orang memuja , dibalut
dengan kemilau sutra , corak warna aneka gaya, memikat mata muda dan tua.
Diusapkan pula parfum berharga ,
aroma syahdu ke mana-mana , engkau merasa tiada dua , muda mulia seperti raja ,
setiap melintas orang bertanya , terdengar perlahan sampai telinga. Janggut dan
jambang terpelihara pula , terawat tertata hitam warnanya , serasi dengan bola matanya , yang jernih tajam penuh
pesona. Diatur pula tutur dan kata , sopan santun tiada lupa , sebagai hiasan
orang berbangsa, ke mana pergi orang pun suka.
Duhai jasad jangan kau lupa ,
waktu berbatas tiada lama , tiada
terhempang tiada terjaga , segera datang tiba masanya , engkau takluk dimakan
usia . Otot menyempit kering rupanya,kulit berkerut hilang tenaga,punggung
melengkung gerakan pun terbata , tak pantas lagi duduk di muka.
Jasad tua tak sedap aroma,parfum
berganti minyak geliga , tak kuat lagi angin menerpa , tulang mengering ngilu
terasa. Janggut lusuh putih warnanya , jambangpun gugur tiada terjaga , mata keruh suram warnanya , memandang apa gairah
tiada . Hari berganti lambat terasa,apa dipegang bosan yang ada,apa diucap apa
yang lupa.
Duhai jasad muda kelana ,
demikian nasib bakal kau rasa , agar kau tau begitu rupa , waktu memutus nikmat
dunia, nyaman sentausa ada batasnya, ketentuan
Allah azza wajalla.
*Madinah Almunawwarah,2006