meta content='100'http-equiv='refresh'/> ZIKIR & FIKIR: 2015-02-22

Senin, 23 Februari 2015

Mama dan Papa di mana...?

MAMA DAN PAPA DI MANA .…? 

  Mereka tak pernah meminta untuk dilahirkan oleh mama dan papa,mereka terlahir atas nafsu birahi mama dan papa entah itu terjadi dalam ikatan pernikahan yang sah atau tidak,di atas tempat tidur atau di semak-semak,entah siang entah malam , dengan suka sama suka atau dengan paksa,entah mama entah papa yang memulai , entah dalam keadaan tenang atau tergesa-gesa , entah dengan Bismillah atau tidak , entah dengan perasaan cinta entah setengah cinta , entah satu kali atau berkali-kali mama dan papa lakukan mereka tak pernah tau dan tak akan pernah mereka mau tau.
 Yang mereka tau saat ini setelah mereka seumur ini ( lihat foto ) mama dan papa sangat menikmati saat peristiwa itu mama dan papa lakukan , dan setelah peristiwa itu selesai mama tersenyum , papa juga. Ada perasaan bahagia , puas , nyaman , dan gembira , dan satu hal yang amat penting mama dan papa ketahui ; mereka juga sudah tau sekarang bahwa mama dan papa pasti menyadari dibalik perasaan bahagia , puas , nyaman , dan gembira atas selesainya apa yang mama papa lakukan itu konsekwensinya adalah mereka terlahir. 

Saat mereka terlahir mereka juga tidak tau apakah mama dan papa menyambut kelahiran mereka dengan gembira atau sebaliknya , apakah didengungkan azan ke telinga mereka atau tidak , apakah mama dan papa merawat mereka atau mencampakkan mereka di pinggir jalanan lalu dipungut dan diasuh orang lain mereka tak tau dan tak akan mau tau. 

Yang mereka tau adalah saat ini setiap hari mereka butuh zat volatile hidrokarbon yaitu toluene aceton , alifatik acetat , benzene , petroleum naftat , perklorethylen , trikloretane , karbontetraklorida , diethyleter , kloroform , nitrous oxyda , dan macam-macam aerosol serta insektiside yang terkandung dalam aroma yang mereka hirup dari lem tersebut. Tau kah Mama dan Papa tanpa zat-zat yang mengerikan itu mereka akan merasakan sakit yang luar biasa pada kepala dan persendian , pandangan mata tidak focus , dan halusinasi membuat mereka seperti orang gila. Itulah yang menyebabkan mereka harus menghirup gas yang ke luar dari lem itu setidaknya dua kali dalam sehari , bahkan sampai satu jam sekali untuk kondisi yang sudah sedemikian akut . 

Di mana Mama dan Papa saat ini ? Mengapa Mama dan Papa tak mendampingi putera mama buah cinta semasa muda dahulu ? Mengapa mereka sampai hidup terbiar tanpa kasih dan sayang dari Mama dan Papa ? Bukankah mereka terlahir dari perpaduan kasih dan sayang antara Mama dan Papa ? Bukankah mereka itulah yang dulu tumbuh di dalam rahim Mama ? Bukankah mereka itulah yang dulu menyusu kepada Mama ? Mereka itulah sikertas putih Mama dan Papa yang telah Mama dan Papa beri warna kelam , warna gelap , yang memantulkan kegelisahan , ketidakpastian , kecemburuan , dendam , dan sakit hati. Apa yang dapat Mama dan Papa banggakan dalam hidup ini dari anak Mama dan Papa yang tumbuh dan besar dalam kegelisahan serta ketidakpastian , menjadi dewasa ditempa jiwa yang dibakar oleh dendam dan sakit hati tanpa cinta sama sekali ! Itu pun jika mereka dapat bertahan hidup sampai dewasa , karena struktur jaringan sel, dan syaraf orang seusia mereka biasanya tak akan sanggup menerima asupan zat adiktif sekeras volatile hidrokarbon , yang merusak sel syaraf dan melumpuhkannya dengan resiko terdekat adalah , gila , atau mati ! 

Mama dan Papa jangan seperti binatang ! Hanya pandai “ membuat anak ” tapi tak punya tanggung jawab untuk merawat membesarkannya dengan kasih sayang , mendidik dan mengajarkannya tentang kehidupan dan bersosial , serta beragama. Mempersiapkan masa depannya yang baik agar mereka tumbuh menjadi manusia yang bermartabat .

Rantauprapat,19 Februari 2015