meta content='100'http-equiv='refresh'/> ZIKIR & FIKIR: 2013-08-11

Sabtu, 17 Agustus 2013

LURUS DAN RAPATKAN SHAF !



Lurus dan Rapatkan Shaf !

Ujung malam meninggalkan sunyi di jalan besar dari Lubuk Pakam ke Kualanamu saat aku terbangun dan mendapatkan diriku duduk di belakang sopir sebuah taksi dari Rantauprapat menuju Bandar Udara Kualanamu,sebuah Bandar udara internasional yang baru dioperasionalkan sebagai pengganti Bandar Udara Polonia Medan.Sebagaimana layaknya jalan menuju sebuah Bandar Udara Internasional yang berbeda dengan sebagaimana layaknya jalan menuju Desa “Regional” , jalan menuju Bandara Kualanamu lebar dan mulus.Lampu jalan berwarna emas berbaris menambah rasa yakin di hatiku bahwa hidup di Indonesia memang indah dan membanggakan dalam hal-hal yang berbau internasional.

            Benar saja ! Tak sempat aku puas menikmati barisan lampu jalan keemasan tersebut , aku sudah mesti pula menikmati lampu-lampu yang bertabur si sana-sini di lokasi yang begitu luas dan terbuka,juga dalam warna keemasan, jika tidak karena perasan malu ingin rasanya aku membangunkan isteri dan puteriku Syarifah Muthia agar mereka ikut menikmati suasana internasional yang mungkin untuk disajikan bagi para pendatang dari Negara luar itu,namun tak sampai sepuluh menit kemudian mataku dipaksa untuk menikmati keindahan bangunan utama  Bandar Udara baru itu.”Sebuah konsep bangunan modern…” bisik hatiku kagum,dan sampai di situ kekaguman ini terputus oleh berhentinya taksi yang kami tumpangi di gerbang utama terminal keberangkatan domestik,orang-orang domestik juga sudah ramai pada pukul empat dinihari waktu domestik itu.

            Alkisah waktu sholat subuhpun tiba,tanpa kesulitan aku menemukan musholla di lantai bawah bangunan besar itu,di sinilah judul tulisan ini terniat dalam benakku,di saat jamaah sholat subuh di musholla Bandara Kualanamu itu manut pada perintah imam yang kami angkat berseru lembut, : ”Sawwuu shufuufakum…! Luruskan Shaf dan rapatkan…!” Bagaikan kena pengaruh hipnotis kami jamaah kecil di musholla kecil itu dengan patuh membentuk shaf yang lurus dan rapat dalam dua shaf.

Yap ! Lurus dan rapat ! Ku khusu’kan qolbu dalam sholat subuh yang kurasa dalam kesempurnaan ini yang belum pernah ku rasakan di masjid lingkungan rumah ku,karena  mungkin masih banyak orang yang merasa risih bersentuhan dengan sesama laki-laki dalam shaf,masih ada mungkin yang kaya merasa tak pantas bersentuhan dengan yang miskin, yang muda dengan yang tua,yang sehat dengan yang sakit,dan seterusnya sehingga mereka menghindar  jika  ada yang ingin bersentuhan kaki dan bahu , atau mungkin juga mereka belum mengetahui hukum “Meluruskan dan merapatkan shaf ” sebagaimana hadist Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :

1.Dari Anas bin Malik, dari Rasulullah beliau bersabda “:Lurus rapatkan  shaf kalian, karena lurus rapatnya  shaf adalah bagian dari kesempurnaan tegaknya shalat.”   (HR. Bukhari - Muslim)
          2.Dari Nu’man bin Basyir, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:“Benar-benarlah kalian dalam meluruskan shaf,  atau (jika tidak) niscaya Allah akan membuat perselisihan di antara wajah-wajah kalian.” (HR. Muslim No. 436)
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ini menunjukkan ancaman keras bagi yang tidak mematuhinya, yakni Allah akan menyiksa mereka dengan adanya perselisihan di antara wajah-wajah mereka. Maksudnya menurut pendapat Imam An Nawawi adalah jika umat Islam mengingkari perintah meluruskan dan merapatkan shaf maka Allah akan menghukum dengan rasa permusuhan, kebencian, dan perselisihan hati di antara sesama muslim.

Perintah merapatkan barisan adalah anjuran yang sangat kuat, dan itu bagian dari kesempurnaan shalat. Bahkan Imam Bukhari mengatakan itu wajib.   Beliau dalam kitab Shahih-nya telah membuat Bab : Itsmi Man Lam Yutimma Ash Shufuf  (Berdosa bagi orang yang tidak menyempurnakan shaf). Apa yang ditegaskan Imam Bukhari dalam bab khusus tersebut menunjukkan bahwa  menurutnya merapatkan shaf adalah wajib, sebab hanya perbuatan wajib yang jika ditinggalkan akan mendatangkan dosa.

            Subhanallah…betapa mungkin karena banyaknya sholat berjamaah yang tidak meluruskan dan merapatkan shaf yang membuat saat ini begitu banyak perselisihan diantara sesama muslim di negeri mayoritas muslim ini.Kuangkat wajahku dari sajadah,kurampungkan kemakmumanku dengan tasyahud akhir,kuhembuskan salam ke kanan dan ke kiri , memohon keselamatan bagi saudara-saudaraku sesama muslim dari Masyrif ke Maghrif,sebuah doa dari seorang hamba yang banyak dosa sedikit istighfar,sedikit ilmu tetapi banyak jumawa.

Yogyakarta,16 Agustus 2013