Imam Ahmad Ibnu Hambal berpesan
“Janganlah berputus asa atas rezeki dari Allah Subhanahu wata’ala ”. Pesan imam ini disampaikan oleh beliau bukanlah tanpa alasan,karena sesungguhnya Allah yang menciptakan makhluk-Nya,maka sudah barang tentu Allahlah yang memeliharanya dan menjamin rezekinya. Suatu ketika Rasulullah Saw sedang mengadakan acara walimatul ‘ursy atas pernikahannya dengan seorang wanita, ketika para sahabat yang diundang menyaksikan makanan yang dihidangkan sangat sederhana mereka perlahan-lahan memperbincangkan dari mana nanti Rasulullah Saw akan menghidupi istri-istrinya.
Rasulullah
Saw apa yang diperbincangkan oleh para sahabat namun beliau diam saja. Barulah
setelah selesai menunaikan sholat berjamaah bersama sahabat-sahabatnya
Rasulullah SAW menceritakan suatu kisah kepada para sahabat yang
hadir,Rasulullah berkata : " Aku ingin menceritakan suatu kisah yang
berkenaan dengan rejeki kepada kalian,kisah ini diceritakan oleh malaikat
Jibril kepadaku bolehkah aku meneruskan kisah ini kepada kalian ?"
Tentunya para sahabat sangat antusias terhadap apa yang disampaikan oleh
junjungannya.
Rasulullah
SAW kemudian memulai kisahnya.
“Suatu
hari Nabi sulaiman a.s melaksanakan sholat ditepi sebuah pantai. Setelah
selesai melaksanakan sholat, beliau melihat ada seekor semut sedang berjalan di
atas air sambil membawa selembar daun hijau. Nabi Sulaiman a.s yang mengerti
bahasa binatang mendengar si semut memanggil-manggil seekor katak dan tak
berapa lama kemudian seekor katak muncul. Ada apa gerangan dengan si katak itu
sehingga si semut terus-menerus memanggilnya tadi ? Nabi Sulaiman menyaksikan
bahwa begitu si katak muncul, katak itu langsung saja menggendong sang semut
masuk ke dalam air menuju dasar laut.
Nabi
Sulaiman a.s. merasa heran ada apa di dasar laut sehingga dua ekor hewan ini
bekerjasama membawa selembar daun hijau ke sana ? Karena penasaran Nabi
Sulaiman a.s menunggu kedua ekor hewan
ini muncul kembali dari dasar laut. Dan benar saja,tak berapa lama semut dan
katak itu pun muncul dan dengan tidak sabar Nabi Sulaiman a.s pun bertanya ada
apa di dasar laut itu ? Semut itu menceritakan kepada Nabi Sulaiman a.s bahwa
di sana ada berdiam seekor ulat sang ulat menggantungkan rejekinya kepada si
semut.
"
Sehari dua kali aku diantar oleh malaikat ke dasar laut untuk memberi makanan
kepada ulat itu ". Demikian si semut memberikan penjelasannya kepada Nabi
Sulaiman a.s. " Siapakah malaikat itu, wahai semut ?" tanya Nabi
Sulaiman kepada si semut dengan penuh selidik. " Malaikat itu adalah si
katak tadi yang menjelmakan dirinya menjadi katak dan kemudian mengantarkan aku
menuju dasar laut ".
“Setiap
selesai menerima kiriman daun hijau dari kami ulat itu melahapnya dengan tak
lupa memanjatkan rasa syukur kepada Allah Swt , " Maha Besar Allah yang
men-takdir-kan aku hidup di dasar laut ". Demikian ulat itu bersyukur
kepada Allah.
Ketika
mengakhiri ceritanya itu, Rasulullah SAW memberi pandangannya: " Jika ulat
saja yang hidupnya di dasar laut, Allah SWT masih tetap memberinya makanan,
maka apakah Allah Swt akan menelantarkan umat Muhammad dari rejeki dan
rakhmatnya ?"
(Dikutip
dari Mutiara Hikmah 1001 kisah:1)
Rantauprapat,16 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar