Dunia,oh dunia…inilah tempat
berlangsungnya satu episode kehidupan anak manusia yang berupa penjara bagi
orang yang beriman,dan berupa syurga bagi orang kafir dan orang-orang yang tak
beriman.
Bagi orang yang beriman dunia ini
begitu sempit dan hatinyalah yang luas tiada batas dan tepi sebagai sebuah
ruang. Ruang gerak orang yang beriman hanya sebatas dari rumah ke masjid,dan
dari masjid ke rumah karena tempat-tempat selain itu dipenuhi dengan larangan
berupa maksiat yang dilarang untuk dilihat apalagi untuk dikerjakan. Namun,bagi
orang kafir dan orang-orang yang tak beriman dunia ini laksana syurga yang
kenikmatannya dapat diraup sebanyak-banyaknya tanpa batasan dan larangan,jarak
dan waktu (Menurut akal mereka).
Menderita dan sengsarakah kehidupan
orang-orang yang beriman di dalam penjara yang bernama dunia ini ,
berbahagiakah hati orang-orang kafir dan orang-orang yang tak beriman itu ?
Jawabannya , tidak ! Bagi orang-orang yang beriman menahan diri dari larangan
Maulananya yaitu Allah swt dan melaksanakan perintah-Nya secara
istiqomah adalah kebahagiaan yang sebenar-benarnya,dan nikmat ibadah secara
istiqomah ini adalah nikmat bahagia yang tak dapat digambarkan dengan kata-kata
hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang taat dan ikhlas semata karena
Allahulkarim,dan sebagai balasannya di dunia Allah menghantarkan sebahagian
kecil nikmat syurga ke hati hamba-hamba terpilih tersebut yang pada akhirnya
kelak Allah akan menyempurnakan nikmat-Nya di ‘Daarussalaam’ , syurga
Jannatunnna’im.
Akan halnya orang-orang kafir dan
orang-orang yang tak beriman kehidupan di dunia ini mereka rasakan sebagai
syurga,tempat kebebasan,tempat untuk memenuhi segala keinginan namun pada
hakikatnya mereka merasa hidup sengsara dan menderita. Jiwa mereka terasa hampa
karena hidup dalam bayang-bayang dosa , dosa mengingkari Allah, dosa
mengingkari kebenaran hakiki dari ajaran Islam sebagai satu-satunya agama yang
diridhoi Allah,yang mereka tau akan hal itu.
Firman Allah SWT dalam Surah Al
A'raf ayat 179 :
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi)tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda - tanda kekuasaan Allah), dan merekamempunyai telinga (tetapi) tidakdipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak,bahkan mereka lebih sesat lagi”.
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi)tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda - tanda kekuasaan Allah), dan merekamempunyai telinga (tetapi) tidakdipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak,bahkan mereka lebih sesat lagi”.
Saudaraku,jangan jadikan dunia ini
sebagai tujuan tapi jadikan dia sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Mencari
harta sebanyak-banyaknya sehingga lupa akan perintah,larangan,dan syari’at
agama lalu menumpuk-numpuknya ,
beranggapan bahwa hartalah yang akan mendatangkan serta mengekalkan kebahagiaan
hidup di dunia ini adalah anggapan dan pemahaman yang keliru,yang benar adalah
; carilah harta sebanyak-banyaknya dengan ridho Allah,laksanakan perintah dan
tinggalkan larangan-Nya , gunakan harta yang kita miliki untuk sarana ibadah ;
berinfaq,sedekah,zakat,menolong sesama , haji dan umroh, dan lain-lain ibadah
dalam rangka mencapai tujuan : Hidup dalam Ridho Allah, dan mati dalam
Rahmat-Nya pula.
Demikian visi hidup orang-orang yang
beriman dalam menjalani kehidupan karena hati yang dipenuhi dengan cahaya ilahi.
Suatu hari, Imam Al Ghazali
berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu sang Imam bertanya: “Apa yang PALING
DEKAT dengan diri kita di dunia ini ?”.
Murid-muridnya menjawab: “Orang tua, guru,kawan dan sahabat”.
Imam Ghazali menjelaskan, “Semua jawaban itu benar. Tapi yang paling dekat dengan kita adalah “ KEMATIAN ” sebab kematian merupakan janji Allah swt dalam Surah Ali Imran ayat 185 :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”.
Murid-muridnya menjawab: “Orang tua, guru,kawan dan sahabat”.
Imam Ghazali menjelaskan, “Semua jawaban itu benar. Tapi yang paling dekat dengan kita adalah “ KEMATIAN ” sebab kematian merupakan janji Allah swt dalam Surah Ali Imran ayat 185 :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”.
Nah,loo
!
Rantauprapat,14 Mei 2014