meta content='100'http-equiv='refresh'/> ZIKIR & FIKIR: Selalu Ada Keindahan di Setiap Lorong Kehidupan

Sabtu, 08 Maret 2014

Selalu Ada Keindahan di Setiap Lorong Kehidupan



 Sesungguhnya hidup ini selalu dihiasi oleh Allah Swt dengan keindahan,hanya kebanyakan di antara manusia tak mampu menangkap dan menerjemahkan apa yang dialaminya dengan jiwa dan fikiran yang jernih.Yang ada hanyalah fikiran buruk sangka yang ditujukan kepada Allah yang Maha pengasih,Maha penyayang,
Maha melindungi,dan Maha pemberi terhadap makhluk ciptaan-Nya. Betapa tidak,ketika seorang hamba mendapat sedikit saja cobaan berupa kesulitan ekonomi misalnya,hamba tersebut bukannya segera introspeksi tentang apa kesalahan yang telah dia perbuat sehingga Allah memberikan cobaan ini lalu istighfar menyesali kealpaannya,melainkan hamba tersebut secara tidak sadar mengatakan meskipun hanya dalam hatinya : " Yah.. cobaan ini adalah kehendak Allah yang harus saya terima ".

Kalimat ini benar-benar telah meletakkan Allah pada suatu posisi di mana Allah merupakan zat yang tidak bijaksana terhadap hamba-Nya , lalu hamba Allah tersebut berapriori dengan memposisikan dirinya sebagai makhluk mati yang tak bisa berikhtiar apa pun dan tak melakukan kesalahan apa pun sehingga kesulitan itu terjadi karena sudah menjadi kemauan Allah Swt. ( Kok sepertinya Allah itu "iseng banget" ya ? Wong hamba-Nya uenak-uenak ekonominya lancar kok tau-tau dikasi kesulitan ,emh ! )
Padahal seharusnya tidak demikian !

Lihat kembali judul post ini :SELALU ADA KEINDAHAN DI SETIAP LORONG KEHIDUPAN. Mari kita jadikan kesulitan ekonomi yang dialami oleh hamba Allah tadi sebagai sebuah episode atau  sebuah Lorong Kehidupan, lalu mari kita tinjau apakah benar di sana ada keindahan.
Ketika cobaan berupa kesulitan ekonomi itu disikapi oleh hamba Allah tadi dengan introspeksi  dengan kepala dingin dan hati yang jernih maka pastilah dia menemukan satu titik di mana dia harus mengakui bahwa dia adalah hamba Allah yang dho'if yang telah melakukan kesalahan ( itu sifatnya ; pasti !)  Sesungguhnya pengakuan tulus bahwa diri kita  adalah hamba,makhluk dho'if,ciptaan zat yang maha sempurna adalah sebuah keindahan yang tiada tara (1). Ketika hasil instropeksi yang dilakukan oleh hamba Allah tadi menghasilkan penemuan kesalahan perhitungan yang telah terjadi akibat kelalaiannya sendiri,atau karena sikapnya yang terlalu mempercayakan usahanya kepada orang lain,atau bahkan mungkin karena selama ini tidak pernah mengeluarkan zakat,maka mari kita bayangkan betapa indahnya sebuah pengalaman berharga,betapa indahnya sebuah kesadaran mengeluarkan zakat (2) Dan setelah hamba allah tadi melakukan introspeksi lalu atas kesadarannya melakukan reformasi terhadap mindset,manajemen,prinsip , dan cara kerja maka tidak tertutup kemungkinan atas ridho dan inayah dari Allah Swt dia bangkit kembali menata usahanya sehingga berbuah kesuksesan dan keindahan pula (3).
Bukankah Allah berfirman pada Surah Asy-Syarh ayat 6,7,8 :Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lainnya),dan hanya kepada Tuhanmu lah engkau berharap.(4)

Jika benar selalu ada keindahan di setiap lorong kehidupan,untuk apa sedih dan duka kita pelihara di dalam diri kita sehingga dunia terasa menghimpit menghenyakkan kita pada derita berkepanjangan,jiwa terbelenggu dalam depresi yang menyengsarakan.Mari kita jadikan beningnya air mata sebagai cermin yang menyajikan kemerdekaan dan kebahagiaan dibalik duka nestapa,kita jadikan kepahitan hidup sebagai buku sejarah yang esok atau lusa kita buka lembarannya disela-sela bahagia bercanda ria dengan cucu yang dipersembahkan oleh waktu dan anak-anak kita.Dan kepada Allah berharaplah,karena berharap hanya kepada Allah juga adalah keindahan dalam pekatnya energi tawakkal.
Subhanallah !

Rantauprapat,8 Maret 2014








Tidak ada komentar:

Posting Komentar